May 4, 2013

Kebijaksanaan Moneter



Adalah sekumpulan tindakan pemerintah di dalam mengatur perekonomian melalui peredaran uang dan tingkat suku bunga.

Kebijaksanaan moneter kuantitatif, dijalankan dengan mengatur uang beredar dan tingkat suku bunga dari segi kuantitasnya.
Kebijaksanaan moneter kualitatif, dengan mengatur dan menghimbau pihak bank umum/lembaga keuangan lainnya, baik manajemennya maupun produk yang ditawarkan kepada masyarakat guna mendukung kebijaksanaan moneter kuantitatif yang sedang dijalankan oleh Bank Indonesia
Tujuannya antara lain sebagai berikut :



 a. Membantu pemerintah dalam hal pelaksanaan kewajiban yang tidak dapat terealisasi  melalui sumber penerimaan yang normal
b. Menjaga harga agar terus stabil
c. Menjaga perekonomian negara agar tetap stabil
d. Mengedarkan dan menyebarluaskan mata uang yang menjadi alat pertukaran dalam perekonomian negara
e. Memperbaiki serta meningkatkan neraca Perdagangan Kerja Masyarakat






Kebijaksanaan Fiskal

Adalah suatu tindakan pemerintah di dalam mengatur perekonomian melalui anggaran belanja negara, dan biasanya dikaitkan dengan masalah perpajakan. Meskipun tidak selalu demikian, namun orang lebih melihat kebijaksanaan fiskal sebagai kebijaksanaan pemerintah di sektor perpajakan. Tujuannya adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomiannya itu dengan cara mempebesar dan memperkecil pengeluaran konsumsi pemerintah, jumlah transfer pemerintah, pajak pemerintah yang mempengaruhi pendapatan nasional, dan memperbesar tingkat kesempatan kerja.







Kebijaksanaan Fiskal dan Moneter di Sektor Luar Negeri




Dalam sektor luar negeri, kebijaksanaan fiskal dan moneter  dikombinasi menjadi : Kebijaksanaan menekan pengeluaran dan Kebijaksanaan memindah pengeluaran.

Kebijaksanaan menekan pengeluaran, dilakukan dengan cara mengurangi tingkat konsumsi/pengeluaran yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi di Indonesia.
Kebijaksanaan memindah pengeluaran, pengeluaran para pelaku ekonomi tidak berkurang hanya dipindah dan digeser pada bidang yang tidak terlalu beresiko memperburuk perekonomian.

KESIMPULAN :
                                     
Kebijakan fiskal, kebijakan moneter dan keterbukaan perdagangan berdampak
positif dan bersifat ekspansif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi baik bagi
seluruh negara di kawasan ASEAN+6 maupun kelompok negara-negara berkembang
di kawasan ASEAN+6. Tetapi untuk kelompok negara maju di kawasan ASEAN+6
hanya kebijakan moneter dan keterbukaan ekonomi yang berdampak positif dan
bersifat ekspansif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi sedangkan kebijakan
fiskal tidak berpengaruh.
Kebijakan fiskal melalui peningkatan pengeluaran pemerintah relatif lebih
cepat dibandingkan kebijakan moneter maupun keterbukaan perdagangan dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang di kawasan
ASEAN+6. Sedangkan kebijakan moneter melalui peningkatan jumlah uang beredar
(M2) relatif lebih cepat daripada kebijakan fiskal maupun keterbukaan perdagangan
dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju kawasan
ASEAN+6.

: 7 � 2 5 � �� 5); line-height: normal; margin-bottom: 0in;">ASEAN+6. Sedangkan kebijakan moneter melalui peningkatan jumlah uang beredar
(M2) relatif lebih cepat daripada kebijakan fiskal maupun keterbukaan perdagangan
dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju kawasan
ASEAN+6.

No comments:

Post a Comment