Keadaan Geografis Indonesia
Seperti kita
ketahui bangsa kita adalah bangsa yang terdiri dari bebera pulau dimana
terpisah oleh laut maupun selat. Pulau di Indonesia terdiri dari tiga gugusan
besar yaitu kepulauan Sunda Besar yang terdiri dari Pulau Jawa, Sumatera,
Kalimantan, kemudian yang kedua adalah gugusan Sunda Kecil yang meliputi Bali,
Nusa Tenggara, dan yang terakhir adalah gugusan Maluku dan Irian. Indonesia
terletak di 6oLU – 11oLS dan 95oBT – 141oBT, berdasarkan letak astronomisnya
Indonesia dilalui oleh garis equator atau garis khatulistiwa yang terletak pada
garis lintang 0o.
Selain itu
bangsa kita juga dilalui oleh Sirkum Pasifik dan Mediteran, hal ini yang
menyebabkan banyaknya gunung berapi aktif di Indonesia. Efek dari banyaknya
gunung berapi ini adalah tanah subur, yang berdampak pada jenis mata
pencaharian sebagian besarnya adalah agraris atau pertanian.
Kemudian
letak bangsa Indoneisa yang berada diantara benua Asia dan Australia
mengakibatkan hanya memiliki 2 musim yaitu musin hujan dan kemarau. Hal ini
menyebabkan hasil dari alam bangsa kita mempunya spesifikasi tersendiri, dan
jika hal ini bisa dimanfaatkan maka akan menjadi peluang bangsa kita untuk bisa
menjadi penyokong sumberdaya di pasar internasional. Seperti hasil pertanian,
kebun (sawit, rotan, kayu) rempah rempah, dimana kita ketahui hal ini masih
jarang di pasar Internasional terutama Eropa.
Namun apakah
kita sudah mengembangkan dan memanfaatkan potensi dari kondisi geografis ini?
Padahal kekayaan itu harusnya bisa kita manfaatkan untuk kemakmuran penduduk kita
juga. Potensi hayati, yaitu dari hasil hutan yang melimpah seperti rotan, kayu
lapis harusnya bisa meningkatkan taraf hidup. Kemdian potensi mineral yang
terkandung dari diperut bumi, masih melimpah tinggal bagaimana sekarang kita
akan memanfaatkannya.
Laut luas,
dimana ikan, karang bisa kita oleh (dijadikan hasil laut). Selain itu potensi
laut yang strategis karena berada di persimpangan jalur perdagangan belum bisa
dioptimalkan. Padahal jika kita biisa memanfaatkan jalur ini maka bisa
dipastikan devisa atau pedapata nasional akan meningkat. Potensi wisata diman
dari Raja Ampat di Papua, kemdian Bali sampai Aceh masih belum kita kembangkan
malah sayang potensi wisata tersebut kita jual ke negara tetangga.
Sebaiknya
dari sekarang kita mulai berbenah, bagaimana memanfaatkan semua potensi dari
kondisi geografis ini. Karena sayang jika kita sebagai warga Indonesia hanya
bisa menonton dimana mineral dan sumberdaya lain diambil oleh pihak asing.
Mata Pencarian
Indonesia
adalah salah satu negara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada diantara
benua Asian dan Australia serta Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Indonesia
juga merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki luas
daratan 1.922.570 km² sedangkan luar perairannya 3.257.483 km². Dari luas
daratan dan luas wilayah perairan tersebut maka mata pencaharian penduduk
Indonesia pun beragam. Ada yang bermata pencaharian pertanian, perkebunan,
perternakan, perikanan, dan ada pula yang bermata pencaharian sebagai pekerja
kantoran seperti di kota-kota besar di Indonesia.
Namun
demikian, lebih kurang 70% mata pencaharian penduduk Indonesia adalah dalam
bidang pertanian. Indonesia juga dikatakan sebagai negara agraris, sebab negara
kita begitu besar akan hasil pangannya contohnya beras dan umbi-umbian. Dengan
banyaknya masyarakat Indonesia yang bermata pencaharian di bidang pertanian dan
luasnya lahan Indonesia untuk di jadikan lahan pertanian, tetapi tetap saja
Indonesia masih mengimpor beras dari luar negri. Dengan ini bukan hanya saja
petani di Indonesia yang dirugikan tetapi pengusaha yang bergelut dalam bidang
ini juga akan merugi. Pemerintah harus bekerja keras untuk memajukan lagi
pertanian di Indonesia, karena Indonesia termasuk negara penghasil pangan
terbanyak. Dulunya pada tahun 80-an Indonesia bisa menjadi negara berswambada
beras.
Bukan hanya
di sektor pertanian saja, untuk di sektor perikanan, perkebunan, perternakanpun
mengalami kendala yang berbeda-beda. Untuk di sektor perikanan, para petani
yang melaut mengalami salah satu kendala yaitu mahalnya bahan bakar kapal yang
ada. Sedangkan perkebuna, yaitu mulai habisnya lahan untuk berkebun karena
semakin banyak di bangunnya gedung gedung tinggi sepeti: mal, hotel,
supermarket, perumahan-perumahan elit. Dengan semakin banyaknya
bangunan-bangunan tersebut seharusnya diimbangi dengan pesejahteraan para
petani, nelayan, dan peternak pula. Pemerintah di bantu masyarakatpun harus
bekerja keras untuk menangani masalah ini.
KESIMPULAN :
Wilayah
Indonesia yang menempati posisi sangat strategis yaitu terletak diantara dua
benua dan dua samudra dengan segala perkembangannya. Sejak sebelum
kemerdekaan-pun Indonesia telah menjadi tempat singgah dan transaksi antar
kedua benua dan benua-benua lainnya. Dengan letak yang sangat strategis
tersebut kita harus dapat memanfaatkannya sehingga lalu lintas ekonomi yang
terjadi membawa dampak positif bagi kebaikan perekonomian Indonesia. Hal yang
perlu dilakukan tentunya mempersiapkan segala sesuatu, seperti sarana
telekomunikasi, perdagangan, pelabuhan laut, udara, serta infrastruktur
lainnya.
No comments:
Post a Comment